Langsung ke konten utama

HADITS DHO'IF TENTANG DOA MEMASUKI AWAL BULAN RAJAB

HADITS DHO'IF TENTANG DOA MEMASUKI AWAL BULAN RAJAB
Anakpondok.com - HADITS DHO'IF TENTANG DOA MEMASUKI AWAL BULAN RAJAB


عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه كَانَ رسول الله صلى الله عليه وسلم إِذَا دَخَلَ رَجَب قَالَ : « اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ »

"Dari Anas bin Malik radhiyallohu anhu, (ia berkata): "Adalah Nabi shallallahu alaihi wasallam apabila memasuki bulan Rajab, beliau berdoa: "Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban serta sampaikanlah kami hingga bulan Ramadhan."

TAKHRIJ HADITS:

Hadits ini dikeluarkan oleh Ahmad I/259, Ibnu As-Sunni di dalam Amal Al-Yaum wa al-Lailah no.659, Al-Baihaqi di dalam Syu'ab al-Iman III/375, Abu Nu'aim di dalam Al-Hilyah VI/269, Al-Bazzar di dalam Musnadnya I/285 no.402, dan Ath-Thabrani di dalam Al-Mu’jam Al-Ausath IV/189, dan di dalam kitab Ad-Du’a I/284.

DERAJAT HADITS:

Hadits ini derajatnya DHO'IF (Lemah), karena di dalam sanad (jalur periwayatan)nya ada dua cacat, yaitu:

1) Zaidah bin Abu Ruqqad Al-Bahili. Da seorang perawi yang haditsnya mungkar.

Abu Hatim Ar-Rozi berkata tentangnya: “Dia meriwayatkan dari Ziyad An Numairi dari Anas bin Malik hadits-hadits yang marfu’ namun mungkar, dan kami tidak mengetahui (kemungkaran, pent) itu darinya atau dari Ziyad, dan sy jg tidak mengetahui bahwa ia meriwayatkan (hadits) dari selain Ziyad..dst”.

Imam al-Bukhari dan Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata tentangnya: "Dia seorang perowi yang haditsnya mungkar."

Abu Daud berkata: "saya tidak mengenal beritanya."

An-Nasai berkata: "Saya tidak mengetahui siapa dia."

Imam Adz-Dzahabi berkata: "Dia tidak dapat dijadikan hujjah."

2) Ziyad bin Abdullah An-Numairi al-Bashri. Dia seorang perowi hadits yg Dho'if (lemah).

Yahya bin Ma'in berkata tentangnya: "Dia seorang yg Dho'if (lemah) haditsnya."

Ad-Daruquthni berkata: "Dia bukan orang yg kuat (haditsnya)."

Abu Hatim Ar-Rozi berkata: “Haditsnya boleh ditulis namun tidak dapat dijadikan sebagai hujjah”.

Ibnu Hibban di dalam kitabnya Al-Majruhin menerangkan: “Dia seorang yang haditsnya mungkar. Dia meriwayatkan dari Anas hadits-hadits yang tidak menyerupai hadits yg diriwayatkan para perowi tsiqoh (terpercaya), tidak boleh berhujjah dengannya."

Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: "Dia seorang perowi hadits yg Dho'if (lemah)."

PERKATAAN PARA ULAMA TENTANG HADITS INI:

Imam Al-Baihaqi berkata di dalam Syu'ab al-Iman III/375: "Ziyad an-Numairi bersendirian dlm meriwayatkan hadits ini. Dan Zaidah bin Abi Ruqqad meriwayatkan darinya. Imam Al-Bukhari berkata: "Zaidah bin Abi ar-Ruqqod dari Ziyad an-Numairi adalah mungkar haditsnya."

An-Nawawi berkata di dalam kitab Al-Adzkar hal.274: "dan kami meriwayatkannya di dalam Hilyatul Auliya dengan sanad yang mengandung sisi Lemah (Dho'if)."

Syaikh Ahmad Syakir berkata dalam takhrijnya terhadap kitab Al-Musnad nomor hadits: 2346: "Isnad hadits ini Dho'if (Lemah)."

Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin berkata: "Hadits ini Dho'if dan mungkar, tidak Shohih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam. Oleh karenanya, tidak sepantasnya bagi seorang (muslim) berdoa dengan doa tsb."

Demikian penjelasan singkat tentang derajat hadits yg menerangkan anjuran doa ketika memasuki awal bulan Rajab. Semoga bermanfaat bagi kita semua , n smg kita semakin berhati2 dalam beramal ibadah kepada Allah Ta'ala. Yakni, kita tidak akan pernah beribadah kpd Allah kecuali berdasarkan dalil-dalil syar'i berupa Al-Quran al-Karim dan Hadits Shohih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam dan dengan pemahaman yg benar. Wallahu a'lam bish-showab wahuwa waliyyu at-taufiq. ( Salam dakwah /Anakpondok.com)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Cara Hidupmu, Begitulah Cara Matimu

Anakpondok.com - Bagaimana Cara Hidupmu, Begitulah Cara Matimu Bertaqwalah kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan sebenar-benarnya! Kalau untuk urusan dunia kita begitu bersemangat, berangkat pagi pulang petang, tapi untuk urusan ketaqwaan kepada-Nya terkadang kita masih lalai cenderung meremehkan. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kalian mati melainkan dalam keaadan muslim.” Bagaimana kita menyiapkan kematian yang akan mendatangi kita. Sudah menjadi sunnatullah bahwa setiap makhluk yang bernyawa pasti akan mati, hanya tidak ada di antara kita yang mengetahui kapan kematian itu akan datang. Banyak ayat di dalam al-Quran yang mengingatkan kepada kita. antara lain: QS al-Jumu’ah ayat 8 قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُ

Orang Yang Meninggalkan Shalat Ashar, Apakah Amalnya Akan Gugur?

Anakpondok.com - Orang Yang Meninggalkan Shalat Ashar, Apakah Amalnya Akan Gugur? Pertama: Terdapat ancaman keras terhadap orang yang meninggalkan shalat Ashar dengan sengaja hingga keluar waktu. Imam Bukhari telah meriwayatkan, no. 553, dari Buraiah bin Hushaib Al-Aslamy radhiallahu anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ تَرَكَ صَلَاةَ الْعَصْرِ ، فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُه "Siapa yang meninggalkan shalat Ashar, maka amalnya akan gugur." Sedangkan Imam Ahmad meriwayatkan dalam musnadnya, no. 26946, dari Abu Darda radhiallahu anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ تَرَكَ صَلَاةَ الْعَصْرِ مُتَعَمِّدًا ، حَتَّى تَفُوتَهُ ، فَقَدْ أُحْبِطَ عَمَلُهُ (وصححه الشيخ الألباني رحمه الله في "صحيح الترغيب والترهيب) "Siapa yang meninggalkan shalat Ashar dengan sengaja hingga habis waktunya, maka amalnya akan gugur." (Dinyatakan shahih oleh Al-Albany rahimahullah dalam Shahih Ta

Perjalanan Rumah Tangga Atikah binti Zaid, Istri Para Syuhada’

Kali ini, kita akan mengupas profil shahabiyah yang memiliki kepribadian yang sangat agung. Beliau adalah Atikah binti Zaid yang sangat terkenal dengan kecantikan, kepandaian, tawadhu’, serta ketaatannya  kepada Allah. Atikah merupakan seorang wanita yang sangat cantik rupawan, seorang gadis yang berasal dari keluarga yang kaya raya. Atikah merupakan putri dari Zaid bin Amr, salah seorang yang menghina berhala-berhala kaum Quraisy pada zaman jahiliyah. Zaid tidak sempat bertemu dengan Rasulullah, tetapi hatinya telah menanti dan mencintai Rasul, hingga Rasulpun melihatnya di syurga. Saudara Atikah juga merupakan ahli syurga ia adalah Said bin Zaid, suami dari fathimah binti Khattab. Atikah telah mewarisi kefasihan, kemampuan bersyair, kelembutan perasaan, ketajaman hati, kesucian jiwa untuk beriman dari ayahnya. Maka tatkala Rasul menyuruh kepada Islam dia langsung menyambut seruan tersebut dan berbaiat kepada Rasul, serta beliau juga ikut serta dalam hijrah. Atikah meni