Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Keutamaan Iman Kepada Allah, Malaikat, Kitab-kitab, Rasul, Hari Akhir dan Takdir

Keutamaan Iman Kepada Allah, Malaikat, Kitab-kitab, Rasul, Hari Akhir dan Takdir Allah ta’ala berfirman “ Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebaikan. Akan tetapi, kebaikan itu adalah beriman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab, para nabi, memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta zakat,orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, serta orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan peperangan. Mereka itulah orang-orang yang bebar (imannya). Mereka itulah orang-rang yang bertakwa.” ( QS. Al-Baqarah: 177) Di sisi Allah, kebaikan itu bukanlah sekedar menghadap ke timur dan ke barat dalam shalat, jika itu tidak termasuk syariat-Nya. Tapi, kebajikan yang sebenar-benarnya adalah keimanan seseorang kepada Allah dan membenarkan-Nya sebagai satu-satunya Dzat yang berhak diibadahi, tiada sekutu bagi-Nya, semua kita

KEUTAMAAN IMAN KEPADA ALLAH DAN RASUL-NYA

Keutamaan Iman Kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah ta’ala berfirman “Berlomba-lombalah kamu untuk (mendapatkan) ampunan dari Rabbmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang orang yang beriman kepada Allah dan segenap rasul-Nya. Itulah karunia yang diberikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Allah mempunyai karunia yang besar. “ (Al-Hadid: 21) Berlombalah wahai manusia dalam rangka meraih sebab-sebab ampunan, seperti taubat nasuha dan menjauhi maksiat. Itu agar kalian mendapatkan ampunan dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi dari-Nya. Itulah karunia yang diberikan Allah kepada siapa saja yang dikehendaki. Surga tidak dapat diperoleh, kecuali dangan rahmat dan karunia dari Allah serta amal shaleh dari hamba. Ingatlah, Allah memiliki karunia yang besar atas hamba-hamba-Nya yang beriman. Allah ta’ala berfirman “Orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan tidak membeda-bedakan seorang pun diantara mereka, kelak Allah akan mem

Menjadi Pendamping Suami Dalam Berbakti

Menjadi Pendamping Suami Dalam Berbakti Setelah menikah, seorang wanita memiliki kewajiban taat kepada suami yang hampir mutlak, kecuali ajakan bermaksiat kepada Allah Ta’ala dan Rasul Nya. Suami adalah prioritas. Bahkan orang tua sendiri dinomorduakan. Sebab, tidak jarang istri bingung saat dihadapi pada dilema, mengikuti perintah suami atau menuruti kemauan orang tua. Dalam perkara maksiat, jelas dan tegas, tidak satu pun dari manusia yang berhak untuk ditaati. Akan tetapi yg sering dihadapi adalah urusan-urusan yg berkaitan dengan hubungan antar manusia. Ingin ikut suami, tapi tidak enak dengan orang tua. Menuruti orang tua, suami akan kecewa. Dalam hal ini, hendaknya para istri dapat menenangkan hati dan berfikir jernih untuk bisa menimbang kemaslahatan yg lebih besar. Perlu diingat kembali hak-hak yang harus ia berikan kepada suaminya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam bersabda, “Seandainya seseorang dibolehkan bersujud pada orang lain selain Allah ta’ala, tentu akan

Jangan Tergesa-Gesa Saat Menunaikan Sholat

angan Tergesa-Gesa Saat Menunaikan Sholat Kholad Bin Rofi’ masuk ke dalam masjid sementara rosululloh shollallohu alaihi wasallam sedang duduk di pojok masjid. Orang ini segera menunaikan sholat tahiyatul masjid. Selesai dari sholatnya, ia mendatangi rosululloh shollallohu alaihi wasallam seraya mengucapkan salam. Beliau menjawab salamnya dan bersabda : ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ Kembalilah, ulangi sholatmu karena engkau dinilai belum menunaikan sholat Orang ini mengulangi sholatnya. Ternyata ia tetap melakukannya seperti yang ia lakukan sebelumnya. Begitu cepat pelaksanaannya tanpa ada thuma’ninah. Ada kesan ia tergesa-gesa. Ketika ia kembali menghadap nabi shollalohu alaihi wasallam. Beliau tetap memberinya nasehat : ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ Kembalilah, ulangi sholatmu karena engkau dinilai belum menunaikan sholat Ketika hal ini teruang tiga kali, Kholad Bin Rofi berkata : وَالَّذِى بَعَثَكَ بِالْحَقِّ مَا أُحْسِنُ غَيْرَه

Keutamaan Iman

Keutamaan Iman Allah ta'ala berfirman: "Allah pelindung orang-orang beriman: Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Sedangkan, pelindung orang-orang kafir ialah thaghut, (thaghut) mengeluarkan mereka dari cahaya menuju kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. " (Al-Baqarah: 257) Allah melindingi orang beriman dengan memberi pertolongan, bimbingan, dan penjagaan. Allah juga mengeluarkan mereka dari gelapnya kekafiran menuju cahaya keiman.  Sedangkan, penolong dan pelindung orang kafir adalah tuhan tandingan dan berhala yang mereka ibadahi selain Allah. Tuhan tandingan dan berhala itu mengeluarkan mereka dari cahaya iman menuju gelapnya kekafiran. Mereka itu penghuni neraka, mereka kekal abadi di dalamnya dan tidak akan keluar darinya. Allah ta'ala berfirman: Allah menjanjikan kepada orang mukmin laki-laki dan perempuan (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sun

Muslim Sejati, Generasi Khilafah

Anakpondok.com - Muslim Sejati, Generasi Khilafah Sebuah pelajaran dan skenario Ilahi terpenting dari diciptakannya Nabi Adam  –alaihis Salaam-  dan diturunkannya di atas muka bumi ini adalah untuk menjadi kholifah. Secara gamblang dan jelas disebutkannya tujuan tersebut dalam firman Allah ta’ala: وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ (30 Artinya:  “Dan ingatlah ketika Robbmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di bumi. Mereka (malaikat) berkata: “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di muka bumi, sedangkan kami senantiasa bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia (Allah) berfirman: “Sesungguhnya Aku Mengetahui apa yang tidak kalian ketahui”.  [QS. Al Baqoroh: 30] Para ulama tafsir menjelaskan bahwa k

Setan Tak Akan Salah Pilih Musuh

Anakpondok.com - Setan Tak Akan Salah Pilih Musuh Hizb artinya segolongan orang yang memiliki kekuatan atau setiap kelompok orang yang menyatukan ambisi dan kerja. Di dalam Al Qur’an, semua kata hizb maupun ahzab disebutkan dalam konteks negatif, kecuali yang dinisbatkan kepada Allah, menjadi hizbullah. Al-Qur’an seakan ingin menegaskan bahwa hanya ada dua hizb (pasukan); hizbullah dan hizbun selain hizbullah. Dan penisbatan kata hizb selain kepada Allah hanyalah kepada setan, menjadi hizbusy-syaithon. Jadi, hanya ada dua hizb; hizbullah (pasukan Allah) dan hizbusy syaithan (pasukan setan). Tidak adakah golongan tengah yang tidak memusuhi setan tapi juga tidak memihak kepada hizbullah? Jika ada, otomatis akan menjadi hizbusy syaithan karena hizbullah tidak menerima anggota yang tidak memusuhi setan dan tidak memeri loyalitas mutlak kepada Allah. Di pasukan manakah kita berada? Sebagai muslim, tentu kita berpikir, pasti termasuk hizbullah. Namun benarkan  bahwa seti

Keutamaan Taat Kepada Allah dan Rasul-Nya

Anakpondok.com - Keutamaan Taat Kepada Allah dan Rasul-Nya Allah ta'ala berfirman Barang siapa yang taat kepadda Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan barang siapa yang berpaling, niscaya ia akan diazab oleh-Nya dengan azab yang pedih. " (Al-Fath: 17) barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya maka ia akan dimasukkan kedalam syurga di mana sungai-sungai mengalir dari bawah pepohonan dan istana-istananya. Sebaliknya, barang siapa durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya lalu meninggalkan jihad bersama orang-orang beriman maka ia akan diazab dengan azab yang pedih dan menyakitkan. Allah ta'ala berfirman "Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam syurga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya, Itulah kemenangan yang besar." (An-Nisa': 13) Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya da

Keutamaan Ikhlas

Anakpondok.com - Keutamaan Ikhlas Allah ta'ala Berfirman: "Padahal mereka tidak dirusuh, kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus, mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Dan yang demikian itulah agama yang lurus". (Al-Bayyinah 5) Dalam syariat, kita diperintahkan untuk meribadah hanya kepada Allah, meniatkan ibadah demi melihat wajah-Nya, berpaling dari syirik menuju keimanan, mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus, yakni agama islam Hadist Umar bin khatab Radhiallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya amal itu tergantung niat dan seseorang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Barang siapa hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Dan barang siapa hijrahnya untuk dunia yang ia inginkan atau perempuan yang akan ia nikahi maka hijrahnya untuk apa yang ia tuju."  HR. Bukhari no 6689 dan Musli

Jangan Tergesa-Gesa Menuju Masjid

Anakpondok.com -  Jangan Tergesa-Gesa Menuju Masjid Ketika kaum muslimin berjalan menuju masjid, tiba-tiba iqomat berkumandang. Apa yang terjadi selanjutnya ? Yang tampak mereka akan mempercepat langkah setengah lari. Cara ini tidak diperkenankan oleh islam : عن أَبي هريرة رضي الله عنه  قَالَ : سَمِعْتُ رسول الله  صلى الله عليه وسلم يقول إِذَا أُقِيمَتِ الصَّلاَةُ ، فَلاَ تَأتُوهَا وَأنْتُمْ تَسْعَونَ ، وَأتُوهَا وَأنْتُمْ تَمْشُونَ ، وَعَلَيْكُمُ السَّكِينَةُ ، فَمَا أدْرَكْتُم فَصَلُّوا ، وَمَا فَاتكُمْ فَأَتِمُّوا متفقٌ عَلَيْهِ . Dari Abu Huroiroh rodliyallohuanhu, berkata : Aku mendengar rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Bila iqomat dikumandangkan, janganlah kalian mendatanginya dengan berjalan terburu-buru. Datangilah dengan berjalan biasa. Bersikaplah tenang. Selama kalian mendapatkannya bersama imam di awal sholat maka tunaikan sholat itu. Apa yang luput dari kalian maka sempurnakanlah [muttafaq alaih] Kenapa tidak boleh tergesa-gesa ? :

Aurat Wanita Dihadapan Anak-anaknya

Anakpondok.com - Aurat Wanita Dihadapan Anak-anaknya Pertanyaan Saya memiliki anak yang usianya 11 bulan, kadang-kadang saya ganti baju di depannya. Apakah hal itu dibolehkan ?, Sejak umur berapakah seorang anak yang dibolehkan bagi saya untuk ganti baju di hadapannya ?, demikian juga memakai pakaian pendek bersama suami saya di hadapannya, mohon penjelasannya semoga Allah memberikan manfaat kepada anda. Jawaban Jika seorang anak mengerti tentang aurat, maka tidak boleh bagi seorang wanita untuk membuka auratnya di depannya. Adapun jika ia belum mengerti tentang aurat karena masih kecil, maka masih dibolehkan. Nampaknya bagi kami yang berumur 11 bulan termasuk yang belum mengerti, akan tetapi anak yang berumur 4 atau 5 tahun ia termasuk yang sudah mengerti. Yang penting yang menjadi ukuran adalah jika ia sudah mengerti tentang aurat dan akan tertanam di dalam fikirannya, maka seorang perempuan tidak boleh membuka auratnya dengan sengaja didepannya.. (DR. Kholid bin Ali Al

Keutamaan Kalimat Tauhid

Anakpondok.com - Keutamaan Kalimat Tauhid Allah ta'ala berfirman: "Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur-adukkan iman mereka dengan kedzoliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk" ( Al-An'am: 82) Orang-orang yang membenarkan Allah dan rasul-Nya, melaksanakan syariat-Nya dan tidak memcampur keimana dengan kesyirikan; mereka itulah orang-orang yang mendapatkan ketenangan dan keselamatan. Mereka adalah orang-orang yang dibimbing menuju jalan yang benar. Allah taala berfirman: "(Ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersulitnya (menyulitkannya) maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, Bahwa tiada Ilah (yang berhak diibadahi) selain Engkau. Maha suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim. Maka kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Demiki

Status Anak Hasil Zina

Anakpondok.com - Status Anak Hasil Zina Ada sebuah kasus yang menimpa salah seorang teman, yaitu istrinya melakukan perzinaan dengan seorang laki-laki. Ketika dia hamil dan melahirkan seorang anak, perempuan tersebut minta cerai, karena ingin menikah dengan pacar gelapnya yang telah berzina dengannya. Dia mengatakan bahwa anaknya yang baru saja lahir adalah anak hasil perzinaan dengan pacarnya, maka anak tersebut harus ia bawa. Bagaimana sebenarnya status anak tersebut ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perlu dijelaskan di sini bahwa perempuan yang melakukan perbuatan zina dan hamil dibagi menjadi dua : Pertama : Dia berstatus sebagai istri dari seorang suami yang sah, sebagaimana yang terjadi pada kasus di atas. Jika perempuan tersebut hamil dan melahirkan, maka status anaknya diikutkan kepada suaminya yang sah, dan bukan kepada laki-laki yang berzina dengannya, walaupun anak tersebut wajahnya mirip dengan laki-laki yang berzina. Kenapa ? karena air mani orang yang

Nasihat Imam Ahmad untuk Calon Suami

Anakpondok.com - Imam Ahmad memberikan nasehat kepada putranya saat menikah; Kamu tidak akan mendapat kebahagiaan dalam rumah kecuali dengan 10 hal yang harus diberikan kepada isteri: Pertama dan kedua serta ini yang paling penting                                               wanita sangat suka dengan ungkapan cinta. Jangan pelit untuk mengungkapkannya. Jika kamu pelit, maka akan ada penghalang, jarak dan kurang harmonis. Ketiga                                                                                                                       wanita membenci laki-laki yang keras (diktator) dan sangat suka dengan laki-laki yang halus, lunak (bijak). Maka berikanlah sikap tersebut secara proporsional (tegas dan lunak pada tempatnya). Keempat                                                                                                                   wanita menyukai apa yang disukai suami pada istrinya: perkataan yang baik, penampilan yang bagus, pakaian ber

Keutamaan mengorbankan jiwa dan harta di jalan Allah

Anakpondok.com - Keutamaan Mongorbankan Jiwa dan Harta di Jalan Allah Allah ta’ala berfirman مَا كَانَ لِأَهْلِ الْمَدِينَةِ وَمَنْ حَوْلَهُمْ مِنَ الْأَعْرَابِ أَنْ يَتَخَلَّفُوا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ وَلَا يَرْغَبُوا بِأَنْفُسِهِمْ عَنْ نَفْسِهِ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ لَا يُصِيبُهُمْ ظَمَأٌ وَلَا نَصَبٌ وَلَا مَخْمَصَةٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَطَئُونَ مَوْطِئًا يَغِيظُ الْكُفَّارَ وَلَا يَنَالُونَ مِنْ عَدُوٍّ نَيْلًا إِلَّا كُتِبَ لَهُمْ بِهِ عَمَلٌ صَالِحٌ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ وَلَا يُنْفِقُونَ نَفَقَةً صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً وَلَا يَقْطَعُونَ وَادِيًا إِلَّا كُتِبَ لَهُمْ لِيَجْزِيَهُمُ اللَّهُ أَحْسَنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badwi yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (berperang) dan tidak patut (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada mencintai diri Rasul. Yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepay