Langsung ke konten utama

KEUTAMAAN IMAN KEPADA ALLAH DAN RASUL-NYA

KEUTAMAAN IMAN KEPADA ALLAH DAN RASUL-NYA
Keutamaan Iman Kepada Allah dan Rasul-Nya.

Allah ta’ala berfirman

“Berlomba-lombalah kamu untuk (mendapatkan) ampunan dari Rabbmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang orang yang beriman kepada Allah dan segenap rasul-Nya. Itulah karunia yang diberikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Allah mempunyai karunia yang besar. “ (Al-Hadid: 21)

Berlombalah wahai manusia dalam rangka meraih sebab-sebab ampunan, seperti taubat nasuha dan menjauhi maksiat. Itu agar kalian mendapatkan ampunan dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi dari-Nya. Itulah karunia yang diberikan Allah kepada siapa saja yang dikehendaki.

Surga tidak dapat diperoleh, kecuali dangan rahmat dan karunia dari Allah serta amal shaleh dari hamba. Ingatlah, Allah memiliki karunia yang besar atas hamba-hamba-Nya yang beriman.

Allah ta’ala berfirman

“Orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan tidak membeda-bedakan seorang pun diantara mereka, kelak Allah akan memberikan kepada mereka pahalanya. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (An-Nisa’: 152)

Orang-orang yang membenarkan keesaan Allah, mengakui kenabian seluruh rasul-rasul-Nya, tidak membeda-bedakan salah satu dari mereka dan melaksanakan syariat-Nya, pasti Allah akan memberi mereka balasan dan pahala atas keimanan mereka. Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

Allah ta’ala juga berfirman

Hai Orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Nizcaya Allah akan mengampuni dosa-dosa dan memasukkanmu kedalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai dan (memasukkanmu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan karunia lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.

Wahai orang-orang yang membenarkan Allah dan Rasul-Nya serta mengamalkan syariat-Nya, maukah kalian ditunjukkan kepada perniagaan besar yang dapat menyelamatkan kalian dari azad menyakitkan?

Tetapkah kalian beriman kepada Allah, untuk menolong agama-Nya dengan harta dan jiwa yang kalian miliki. Demikian itu lebih baik bagi kalian daripada perniagaan dunia. Itu jika kalian mengetahui bahaya dan manfaat sesuatu. Oleh karena itu, laksanakanlah.

Jika kalian wahai orang-orang yang beriman melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepada kalian, niscaya Dia akan menutupi segenap dosa dan memasukkan kalian kedalam surga yang dari bawah pepohonannya mengalir sungai-sungai. Ia merupakan tempat tinggal yang bersih dan suci untuk selamanya. Itulah kemenangan yang tidak tertandingi.

Selain itu, masih ada lagi yang kalian cintai wahai orang-orang yang beriman yaitu pertolongan dari Allah yang mendatangi kalian dan kemenangan, penaklukan, dengan tangan kalian dalam waktu yang dekat. Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman wahai Nabi dengan pertolongan dan penaklukan di dunia, serta surga di akhirat.


Hadis

Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah ditanya, “Amal apakah yang lebih utama?” Beliau bersabda: “Iman kepada Allah dan Rasul-Nya” Beliau ditanya lagi, “Kemudian apa” Beliau bersabda: “Jihad di jalan Allah” Kemudian ditanya lagi “Kemudian apa?” Haji Mabrur” (HR. Bukhari no 26 dan Muslim no 83)

KEUTAMAAN IMAN KEPADA ALLAH DAN RASUL-NYA

1. Mendapatkan ampunan dan surga seluas langit dan bumi

2. Mendapatkan pahala dan balasan yang baik dari Allah

3. Diselamatkan dari Azab yang pedih

4. Termasuk amal yang paling utama


SERI KAJIAN SHAHIH FADHILAH AMAL # 05📚


(SHAHIH FADHILAH AMAL, Syaikh Ali bin Nayif Asy-Syuhud. Halaman 33 -35. Penerbit Aqwam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Cara Hidupmu, Begitulah Cara Matimu

Anakpondok.com - Bagaimana Cara Hidupmu, Begitulah Cara Matimu Bertaqwalah kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan sebenar-benarnya! Kalau untuk urusan dunia kita begitu bersemangat, berangkat pagi pulang petang, tapi untuk urusan ketaqwaan kepada-Nya terkadang kita masih lalai cenderung meremehkan. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kalian mati melainkan dalam keaadan muslim.” Bagaimana kita menyiapkan kematian yang akan mendatangi kita. Sudah menjadi sunnatullah bahwa setiap makhluk yang bernyawa pasti akan mati, hanya tidak ada di antara kita yang mengetahui kapan kematian itu akan datang. Banyak ayat di dalam al-Quran yang mengingatkan kepada kita. antara lain: QS al-Jumu’ah ayat 8 قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُ

Orang Yang Meninggalkan Shalat Ashar, Apakah Amalnya Akan Gugur?

Anakpondok.com - Orang Yang Meninggalkan Shalat Ashar, Apakah Amalnya Akan Gugur? Pertama: Terdapat ancaman keras terhadap orang yang meninggalkan shalat Ashar dengan sengaja hingga keluar waktu. Imam Bukhari telah meriwayatkan, no. 553, dari Buraiah bin Hushaib Al-Aslamy radhiallahu anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ تَرَكَ صَلَاةَ الْعَصْرِ ، فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُه "Siapa yang meninggalkan shalat Ashar, maka amalnya akan gugur." Sedangkan Imam Ahmad meriwayatkan dalam musnadnya, no. 26946, dari Abu Darda radhiallahu anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ تَرَكَ صَلَاةَ الْعَصْرِ مُتَعَمِّدًا ، حَتَّى تَفُوتَهُ ، فَقَدْ أُحْبِطَ عَمَلُهُ (وصححه الشيخ الألباني رحمه الله في "صحيح الترغيب والترهيب) "Siapa yang meninggalkan shalat Ashar dengan sengaja hingga habis waktunya, maka amalnya akan gugur." (Dinyatakan shahih oleh Al-Albany rahimahullah dalam Shahih Ta

Perjalanan Rumah Tangga Atikah binti Zaid, Istri Para Syuhada’

Kali ini, kita akan mengupas profil shahabiyah yang memiliki kepribadian yang sangat agung. Beliau adalah Atikah binti Zaid yang sangat terkenal dengan kecantikan, kepandaian, tawadhu’, serta ketaatannya  kepada Allah. Atikah merupakan seorang wanita yang sangat cantik rupawan, seorang gadis yang berasal dari keluarga yang kaya raya. Atikah merupakan putri dari Zaid bin Amr, salah seorang yang menghina berhala-berhala kaum Quraisy pada zaman jahiliyah. Zaid tidak sempat bertemu dengan Rasulullah, tetapi hatinya telah menanti dan mencintai Rasul, hingga Rasulpun melihatnya di syurga. Saudara Atikah juga merupakan ahli syurga ia adalah Said bin Zaid, suami dari fathimah binti Khattab. Atikah telah mewarisi kefasihan, kemampuan bersyair, kelembutan perasaan, ketajaman hati, kesucian jiwa untuk beriman dari ayahnya. Maka tatkala Rasul menyuruh kepada Islam dia langsung menyambut seruan tersebut dan berbaiat kepada Rasul, serta beliau juga ikut serta dalam hijrah. Atikah meni