Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Penipuan Transaksi, Bukan Soal Keuntungan Tapi Soal Keberkahan

Anakpondok.com - Penipuan Transaksi, Bukan Soal Keuntungan Tapi Soal Keberkahan Salah satu tabiat manusia adalah memiliki kecenderungan terhadap dunia dan segala macam keindahan di dalamnya. Hal itu menjadi godaan terbesar bagi mereka ketika Allah menitahkan jalan menuju surga-Nya yang dipenuhi dengan duri-duri tajam. Tidak sedikit manusia yang memilih berjalan di atas dunianya, dengan mengumpulkan kekayaan sebanyak-banyaknya, atau dengan meraup keuntungan melalui cara yang zhalim, akhirnya membuat mereka lalai dan melupakan Allah, karena memang di situlah kenikmatan fana yang dijanji-janjikan oleh setan dan sekutunya. Mari kita berbicara satu contoh saja, meraup keuntungan dengan cara yang zhalim. Banyak cara yang dilakukan umat manusia demi meraup keuntungan, salah satunya dengan melakukan penipuan transaksi. Seperti sengaja menjual barang cacat yang tidak diketahui oleh pembeli, mengurangi dan melebihkan timbangan, menawar barang yang ingin dibeli seseorang dengan harga

Jangan Remehkan Amalan Hati

Anakpondok.com - Di dalam penghambaan diri seorang hamba kepada Rabb-nya, ia berkewajiban untuk memberikan penghambaan dengan ketaaatan dan amalan yang dilakukan oleh anggota badanya dan hatinya. Karena ibadah adalah segala nama yang mencakup segala hal yang diridhai oleh Allah dari perkataan dan perbuatan secara zhahir dan batin. Inilah yang menjadikan kita memahami bahwa jalan penghambaan itu tidak selalu dengan amalan zhahir seperti shalat, puasa ataupun haji dan umrah. Tapi di antara jalan penghambaan ialah mencakup pula dengan amalan hati seperti ikhlas dalam ibadah, ridha terhadap takdir, sabar dalam musibah dan lain sebagainya. Banyak manusia yang senantiasa memperhatikan amal zhahir ibadahnya tapi ia lalai melihat jendela hatinya dalam amal ketaatanya. Sehingga bisa jadi amalan zhahir rusak disebabkan amalan hatinya rusak. Sebagaimana dikisahkan dalam riwayat Muslim bahwa ada seseorang berjihad, berilmu serta bersedekah tetapi malah masuk neraka. Hal ini disebabkan

MENGKHAYAL HINGGA KELUAR MANI, APAKAH MEMBATALKAN PUASA?

Anakpondok.com - Seharusnya seorang muslim menjaga pendengaran, mata dan seluruh anggota tubuhnya dari terjerumus apa yang diharamkan oleh Allah Ta’ala. Asalnya puasa dapat melembutkan jiwa dan menjadi tameng bagi pelakunya dari terjerumus ke dalam syahwat. Para ulama berbeda pendapat terkait batalnya puasa dengan keluar mani dengan mengkhayal. Kalangan Malikiyah berpendapat batal (puasa), sedangkan mayoritas ulama (berpendapat) tidak batal. Yang tampak, puasanya tidak batal karena seorang hamba dalam hal itu berada di luar kehendaknya, maksunya, sesuatu yang ada dalam lintasan pikiran yang tidak mungkin untuk ditolaknya. Sementara kalau sengaja berfikir dan meneruskannya dengan maksud keluar (mani). Maka tidak ada perbedaan –ketika itu- antara tindakan tersebut dengan tindakan sengaja melihat (sesuatu yang merangsang) agar keluar (mani), maka mayoritas ulama berpendapat, puasanya batal kalau sengaja melihat sampai keluar (mani).” Terdapat dalam kitab Al-Mausu’ah AL-Fiqhiyy

Siksa Bagi yang Membatalkan Puasa Tanpa Alasan Syari

Anakpondok.com - Di tengah kehidupan tanpa adanya sistem pemerintahan yang mau mengakomodir nilai-nilai syariat Islam secara utuh, menjaga agar masyarakat Muslim tetap terkawal dalam mengamalkan syariat Islam menjadi sebuah pekerjaan yang cukup berat. Fenomena ini juga terjadi dalam mengawal pelaksanaan puasa Ramadhan yang semua ulama sepakat secara argumentasi aqli dan naqli atas hukum wajibnya puasa Ramadhan. Tidak adanya penegak hukum yang ikut mengawal pelaksanaan syariat puasa Ramadhan secara hukum negara mengakibatkan banyak Muslim awam yang berani membatalkan puasa tanpa alasan syar’i, bahkan berani tidak melaksanakan puasa Ramadhan. Oleh sebab itu, masyarakat harus tetap dinasehati dari jalur penyadaran akan wajibnya melaksanakan puasa Ramadhan bagi Muslim dan Muslimah yang sehat akal, telah mencapai baligh, dan tidak memiliki alasan syar’i untuk meninggalkan. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَ

Buka Bersama Berujung Dosa Bersama

Anakpondok.com - Di bulan Ramadhan ini setiap muslim memiliki kewajiban untuk menjalankan puasa dengan menahan lapar dan dahaga mulai dari fajar hingga terbenamnya matahari. Namun ada di antara kaum muslimin yang melakukan puasa, dia tidaklah mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga saja yang menghinggapi tenggorokannya. Rasulullah  Shalallahu ‘alaihi wa sallam  pernah bersabda,  “Betapa banyak orang yang berpuasa, tapi ia tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya itu selain lapar dan haus.”  Artinya, puasanya tidak bernilai apa-apa. Tidak ada pahala, hikmah, dan manfaat yang didapatkannya selain lapar dan haus yang dirasakannya saja. Kenapa hal itu bisa terjadi? Orang yang berpuasa bisa saja sangat berhati-hati dari hal-hal yang bisa membatalkan puasa, tapi tidak berhati-hati dari hal yang bisa membatalkan pahala puasanya. Ia tidak makan dan tidak minum, tapi aktivitas-aktivitasnya masih tidak terkontrol. Lisannya tidak terjaga, meskipun sedang berpuasa tetap saja  ghibah /m

PUASA TIDAK DITERIMA KETIKA MENYIA-NYIAKAN SHALAT

Anakpondok.com - PUASA TIDAK DITERIMA KETIKA MENYIA-NYIAKAN SHALAT Orang yang meninggalkan shalat, amalannya tidak diterima, begitu zakat, puasa, haji dan amalan apapun (tidak diterima). Diriwayatkan oleh Bukhari, no. 520, Dari Buraidah radhiallahu anahu berkata, "Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang meninggalkan shalat Ashar, maka amalannya telah gugur." Arti ‘Gugur amalannya’ adalah batal dan tidak bermanfaat. Hadits ini menunjukkan bahwa orang yang meninggalkan shalat, Allah tidak menerima amalan darinya. Maka orang yang meninggalkan shalat tidak bermanfaat sedikitpun amalannya. Tidak akan dinaikkan amalannya kepada Allah. Ibnu Qayim rahimahullah berkata terkait makna hadits ini di kitab Shalat, hal. 65, "Yang tampak dalam hadits ini, bahwa meninggalkan ada dua macam; Meninggalkan semuanya tidak pernah melakukan sama sekali, maka ini akan menghilangkan semua amalannya. Meninggalkan tertentu pada hari tertentu, mak

Ternyata Benar Tidur Orang Puasa Itu Berpahala

Anakpondok.com - Benarkah tidur orang puasa itu berpahala? Tidur orang yang berpuasa berpahala jika diniatkan untuk beribadah kepada Allah SWT.  Jika ia tidur dengan tujuan dan berniat untuk dapat melaksanakan shalat berjama’ah atau shalat terawih atau tahajud dengan penuh konsentrasi, tidur orang tersebut berpahala. Begitu juga orang puasa yang tidur dengan berniat menghindari dari hal-hal yang membatalkan puasa maka tidurnya adalah ibadah. Adapun riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda : نوم الصائم عبادة وسكوته تسبيح ” Tidurnya orang puasa itu adalah ibadah dan diamnya adalah tasbih “ Para ulama menyebutkan bahwa hadits tersebut adalah hadits maudhu’ (palsu), yaitu hadits yang dibuat oleh manusia. Rasulullah saw tidak pernah bersabda seperti itu. Akan tetapi hal ini tidak menafikan bahwa tidurnya orang berpuasa adalah ibadah, sebagaimana yang diterangkan di atas, namun tidur yang berlebihan sangat disayangkan, dimana Allah telah menjanjikan pahala

Keutamaan Memberi Makanan Berbuka Puasa

Anakpondok.com - Bulan Ramadhan adalah waktu yang sangat tepat untuk bersedekah, karena pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah Ta’ala. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam sendiri telah memberikan contoh yang baik, karena beliau paling banyak sedekahnya pada bulan Ramadhan. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dijelaskan: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ، فََرَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ “Sesungguhnya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam adalah orang yang paling dermawan, dan kedermawaan beliau akan bertambah pada bulan Ramadhan ketika bertemu dengan Jibril. Beliau bertemu dengan Jibril setiap malam Ramadhan untuk mempelajari Al-Qur’an, dan  Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam lebih dermawan dari angin yang bertiup kencang.” (HR

Sunnah-Sunnah Sebelum Ifthar/Buka Puasa

Anakpondok.com - Ramadhan telah tiba. Umumnya, pukul empat sore adalah waktunya menyudahi aktivitas di tempat kerja. Setelah seharian bekerja, tentu rasa penat dan lelah sangat begitu terasa di badan. Masih di tambah sengatan terik matahari di sore hari bulan ramadhan terkadang terasa lebih panas dari waktu lain. Betapa gembiranya kita saat sampai di rumah, menu hidangan buka puasa sudah siap di meja makan. Sembari menunggu masuknya waktu ifthar/berbuka puasa, alangkah baiknya memanfaatkan waktu tersebut untuk memperbanyak ibadah-ibadah sunnah. Seperti tilawatul Qur’an, dzikir sore, atau dengan membaca buku yang bermanfaat. Saat ifthar/buka puasa, tentu seorang muslim harus memerhatikan adab-adabnya. Sebagai ummat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, seorang muslim semestinya tetap berteladan kepada beliau dalam segala hal. Banyak sekali sunnah-sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam berbuka puasa. Berikut kami rangkumkan sunnah-sunnah Rasululla

Penyesalan Orang-Orang Berdosa Pada Hari Kiamat

Anakpondok.com - Penyesalan Orang-Orang Berdosa Pada Hari Kiamat.  Salah satu golongan mereka yang menyesal adalah Orang-Orang Pelit. Allah ta’alah Berfirman: وَأنْفِقُوْا مِنْ ماَ رَزَقْناَكُمْ مِنْ قَبْلِ أنْ يَأْتِيَ أحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلاَ أخَّرْتَنِى إلَى أجَلٍ قَرِيْبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأكُنْ مِّنَ الصَّالِحِيْنَ 10. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata : Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku Termasuk orang-orang yang saleh ?  [almunafiqun : 10] Imam Qurthubi berpendapat bahswa berdasar ayat ini, tidak diperbolehkan menunda-nunda pembayaran zakat dan wajib segera menunaikannya bila sudah tiba waktunya. Demikian juga berlaku bagi seluruh macam ibadat. Penyesalan Orang Yang Tidak duduk Di Majlis Ilmu (tidak mau mendengar seruan dakwah) تَكَادُ

Bolehkah Mencicipi Masakan Bagi Orang yang Berpuasa

Anakpondok.com - Bolehkah Mencicipi Masakan Bagi Orang yang Berpuasa Pada bulan-bulan selain ramadhan, sangat lumrah kita dapati ibu-ibu mencicipi dahulu masakannya sebelum dihidangkan ke suami. Biar ketahuan bumbunya sudah pas atau belum. Jangan sampai kurang garam atau terlalu masam, bisa-bisa kena semprot suami tercinta. Tapi, bagaimana kalau saat puasa, Padahal sebelum masuk waktu berbuka belum boleh makan dan minum? Syaikh Ibnu Jibrin dalam Fatawa ash-Shiyam berkata, “Tidak apa-apa mencicipi masakan jika diperlukan yaitu dengan cara menempelkannya pada ujung lidah untuk mengetahui rasa manis, asin atau yang lainnya. Namun tidak ditelan dan diludahkan atau dikeluarkan lagi dari mulut. Hal ini tidak merusak puasa. Wallahu a’lam.” Jadi buat ibu-ibu tidak perlu risau, boleh mencicipi masakannya asalkan hanya di ujung lidah dan tidak sampai ditelan. (Majalah ar-risalah edisi 40/ tahun 2004)

Hiburan bagi Orang yang Terkena Musibah

Anakpondok.com - Hiburan bagi Orang yang Terkena Musibah Musibah kadang menyisakan rasa jengkel. Penyebab musibah kadang jadi sasaran celaan. Akan tetapi, bila hamba Allah sudah paham bahwa musibah beserta penyebabnya itu adalah takdir, yang sudah ditetapkan oleh-Nya, Maka seharusnya dia bersabar atas takdir Allah, Pasrahkan semua urusan kepada Allah, Karena itulah sikap yang diperintahkan Allah bagi setiap hamba-Nya yang tertimpa musibah. Allah Ta’ala berfirman, مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَن يُؤْمِن بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan seizin Allah.” (QS. At-Taghabun: 11) Rasa jengkel (al-jaz’u) adalah lawan dari sifat sabar (ash-shabru). Sifat sabar adalah jembatan untuk meraih sifat ridha. Oleh sebab itu, tidak ada kebaikan sedikit pun dalam sifat lemah (al-‘ajzu) dan sifat jengkel (al-jaz’u). Kadang kita lihat sebagian orang yang beragama, Jika mereka

Puasa Kok Pacaran

Anakpondok.com - Puasa Kok Pacaran Ramadhan adalah bulan yang mulia. Namun mulianya ramadhan tidak diimbangi dengan sikap kaum muslimin untuk memuliakannya. Banyak diantara mereka yang menodai kesucian ramadhan dengan melakukan berbagai macam dosa dan maksiat. Pantas saja, jika banyak orang yang berpuasa di bulan ramadhan, namun puasanya tidak menghasilkan pahala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الْجُوعُ وَالْعَطَشُ “Betapa banyak orang yang berpuasa, namun yang dia dapatkan dari puasanya hanya lapar dan dahaga.” (HR. Ahmad 8856, Ibn Hibban 3481, Ibnu Khuzaimah 1997 dan sanadnya dishahihkan Al-A’zami). Salah satu diantara sebabnya adalah mereka berpuasa, namun masih rajin berbuat maksiat. Keterangan selengkapnya bisa anda pelajari di: Puasa Tanpa Pahala Pacaran adalah Zina Pacaran tidaklah lepas dari zina mata, zina tangan, zina kaki dan zina hati. Dari Abu Hurairah, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam

Hukum Puasa Tapi Tak Shalat

Anakpondok.com  - Puasa Tapi Tak Shalat, Diterimahkah Puasanya? Ada satu fenomena yang seolah sudah lumrah terjadi di masyarakat muslim, terkhususnya di negeri kita indonesia. fenomena yang tidak didasari dengan ilmu, tapi dengan ikut-ikutan. Yaitu meramaikan bulan Ramadhan dengan menjalankan puasanya, tapi tidak mengerjakan shalat lima waktu. Sangat jarang pergi ke masjid tapi dia berpuasa di bulan Ramadhan. Apakah hal yang demikian lumrah dalam agama? Tentu saja tidak. Agama Islam terdiri dari lima rukun atau pondasi, yaitu; Syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji (bila mampu). Seseorang dikatakan Islam atau muslim bila melengkapi kelima hal tersebut. Dengan begitu, shalat itu wajib dan puasa juga wajib. Dalilnya sudah jelas dan sering kita dengarkan. Bila salah satu dari lima hal tersebut alpa, tentunya predikat muslim juga akan ikut alpa. Adapun orang yang berpuasa tapi meninggalkan shalat lima waktu dan dia mengingkari kewajibannya, para ulama sepakat bahwasanya