Langsung ke konten utama

Keutamaan Iman Kepada Allah, Malaikat, Kitab-kitab, Rasul, Hari Akhir dan Takdir

Keutamaan Iman Kepada Allah, Malaikat, Kitab-kitab, Rasul, Hari Akhir dan Takdir
Keutamaan Iman Kepada Allah, Malaikat, Kitab-kitab, Rasul, Hari Akhir dan Takdir

Allah ta’ala berfirman

“ Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebaikan. Akan tetapi, kebaikan itu adalah beriman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab, para nabi, memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta zakat,orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, serta orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan peperangan. Mereka itulah orang-orang yang bebar (imannya). Mereka itulah orang-rang yang bertakwa.” ( QS. Al-Baqarah: 177)

Di sisi Allah, kebaikan itu bukanlah sekedar menghadap ke timur dan ke barat dalam shalat, jika itu tidak termasuk syariat-Nya. Tapi, kebajikan yang sebenar-benarnya adalah keimanan seseorang kepada Allah dan membenarkan-Nya sebagai satu-satunya Dzat yang berhak diibadahi, tiada sekutu bagi-Nya, semua kitab-kitab yang diturunkan dan seluruh nabi.

Terhadap hartanya, ia menyedekahkannya dengan ikhlas kepada kerabat dekat, anak-anak yatim yang membutuhkan, seseorang yang ditinggal mati ayahnya sementara mereka belum baligh, orang-orang miskin yang ditimpa kekurangan, para musafir yang membutuhkan (jauh dari keluarga dan hartanya), peminta-minta yang terpaksa karena sangat membutuhkan dan membebaskan budak dan tawanan.

Dalam kesehariannya, ia senantiasa mendirikan sholat, membayarkan zakat, menepati janji, bersabar saat fakir dan sakit, dan ketika perang berkecamuk.

Mereka itulah orang-orang yang disifati dengan sifat-sifat tersebut. Mereka itulah orang-orang yang berlaku sidiq atau jujur dalam keimanannya. Mereka itulah orang-orang yang takut akan azab Allah sehingga menjauhi semua maksiat

Allah Ta’ala Berfirman

 “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah, Rasul-Nya, serta kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya, dan kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikatnya, kitab-kitabnya, Rasul-rasulnya dan hari kemudian maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisa : 136)

Hai orang-orang yang membenarkan Allah dan rasul-Nya serta melaksanakan syariatnya, tetaplah meningkatkan keimanan dan mentaati Allah barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, Rasul-Nya dan hari akhir maka ia telah keluar dari agama (Isalam) dan sangat jauh dari jalan kebenaran.

Allah Ta’ala Berfirman

 “Mereka itu tidak sama diantara ahli kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah, pada beberapa waktu dimalam hari, sedang mereka sujud (sholat). Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan. Mereka menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah yang munkar , serta bersegera kepada (mengerjakan) berbagai kebaikan, mereka itu termasuk orang-orang yang shaleh.” (QS. Ali-Imran : 113-114)

Ahli kitab itu tidak semuanya sama diantara mereka ada kelompok yang isiqomah, konsisten di atas perintah Allah, Allah berfirman kepada rasul-Nya , melaksanakan qiyamullail, membaca ayat-ayat al-Quran dan senang bermunajat kepada Allah dalam shalatnya.

Mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, serta bersegera melaksankan kebaikan. Mereka itu termasuk hamba Allah yang shaleh.

Amal baik apapun (banyak atau sedikit) yang dilakukan oleh orang beriman tidak akan sia-sia di sisi Allah. Allah bahkan mensyukurinya mereka mendapat balasan atas amalnya itu. Allah mengetahui orang-orang yang bertaqwa, mengerjakan amal kebaikan dan menjauhi yang diharamkan. Itu semua mereka lakukan demi mencari ridho dan balasan dari-nya.

Allah Ta’ala berfirman

“Rasul telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Rabb-Nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan) kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya. Mereka pun mengatakan kami dengar dan kami taat. Mereka berdo’a, ampunilah ya Rabb kami, dan kepada Engkaulah kami kembali.” QS. Al-Baqarah :285

Rasulullah membenarkan dan yakin, terhadap apa yang di wahyukan Rabb kepadanya. Sudah sepatutnya bagi beliau untuk yakin. Maka dari itu, orang-orang yang beriman juga harus membenarkan dan mengamalkan Al-Quran. Selain itu, membenarkan Allah sebagai Rabb dan Ilah yang disifati dengan sikap-sikap mulia nan sempurna.

Ia membenarkan bahwa Allah memiliki sifat yang mulia. Ia membenarkan bahwa Allah menurunkan kitab-kitab, mengutus Rasul kepada makhluknya. Kami beriman bukan percaya hanya kepada sebagian dan mengingkari sebagian dari mereka, tetapi kami beriman kepada mereka semuanya.

Rasul dan orang-orang beriman berkata, “kami mendengar wahai Rabb kami apa yang Engkau wahyukan. Kami beriman dan taat kepada setiap wahyu itu. Kami berharap Engaku berkenan  mengampuni dosa-dosa kami. Engkaulah yang memelihara kami dengan kenikmatan yang Engkau berikan kepada kami. Hanya kepadamulah kami kembali.”

Hadist

Umar bin Khattab ra berkata, “pada suatu hari ketika kami berada di sisi Rasulullah tiba-tiba muncul di hadapan kami seseorang yang sangat putih pakaiannya, hitam pekat rambutnya, tidak terlihat padanya bekas bepergian dan tidak seorangpun diantara kami yang mengenalnya sampai ia duduk di depan Nabi. Ia menyandarkan kedua lututnya pada lutut beliau dan meletakkan kedua tangannya pada paha beliau. Ia berkata “wahai Muhammad, beritahu aku tentang islam”, Nabi bersabda, “Islam adalah engkau bersaksi bahwa tiada Illah(yang berhak di ibadahi), kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa ramadhan dan haji jika engkau mampu”. Ia(laki-laki tadi) berkata: “engkau benar”. Umar berkata kami heran kepadanya. Ia bertanya kepada beliau dan ia pula yang membenarkannya. Lelaki tadi kembali bertanya “beritahu aku tentang iman”. Nabi bersabda, “engkau beriman kepada Allah, malaikatNya, Kitabnya, Rasul-rasulNya, hari kiamat dan beriman kepada takdir baik dan buruknya”. Ia(lelaki tadi) berkata: “engkau benar”.



Keutamaan Iman Kepada Allah, Malaikat, Kitab-kitab, Rasul, Hari Akhir dan Takdir

1. Beriman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, Rasul dan takdir adalah amalan kebaikan yang sejati

2. Orang yang beriman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, rasul dan takdir adalah orang yang shodiq (jujur).

3. Barangsiapa kafir kepada Allah, malaikat, kitab, rasul dan takdir maka ia telah keluar dari agama (islam) dan sangat jauh dari jalan kebenaran.

4. Berapapun amal baik orang beriman, sedikit atau banyak, tidak akan sia-sia di sisi Allah, bahkan Allah mensyukurinya dan membalasnya.

5. Di karuniai ketaatan dan mengharap ampunan Allah


SERI KAJIAN SHAHIH FADHILAH AMAL # 06

(SHAHIH FADHILAH AMAL, Syaikh Ali bin Nayif Asy-Syuhud. Halaman 35-40. Penerbit Aqwam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Cara Hidupmu, Begitulah Cara Matimu

Anakpondok.com - Bagaimana Cara Hidupmu, Begitulah Cara Matimu Bertaqwalah kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan sebenar-benarnya! Kalau untuk urusan dunia kita begitu bersemangat, berangkat pagi pulang petang, tapi untuk urusan ketaqwaan kepada-Nya terkadang kita masih lalai cenderung meremehkan. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kalian mati melainkan dalam keaadan muslim.” Bagaimana kita menyiapkan kematian yang akan mendatangi kita. Sudah menjadi sunnatullah bahwa setiap makhluk yang bernyawa pasti akan mati, hanya tidak ada di antara kita yang mengetahui kapan kematian itu akan datang. Banyak ayat di dalam al-Quran yang mengingatkan kepada kita. antara lain: QS al-Jumu’ah ayat 8 قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُ

Orang Yang Meninggalkan Shalat Ashar, Apakah Amalnya Akan Gugur?

Anakpondok.com - Orang Yang Meninggalkan Shalat Ashar, Apakah Amalnya Akan Gugur? Pertama: Terdapat ancaman keras terhadap orang yang meninggalkan shalat Ashar dengan sengaja hingga keluar waktu. Imam Bukhari telah meriwayatkan, no. 553, dari Buraiah bin Hushaib Al-Aslamy radhiallahu anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ تَرَكَ صَلَاةَ الْعَصْرِ ، فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُه "Siapa yang meninggalkan shalat Ashar, maka amalnya akan gugur." Sedangkan Imam Ahmad meriwayatkan dalam musnadnya, no. 26946, dari Abu Darda radhiallahu anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ تَرَكَ صَلَاةَ الْعَصْرِ مُتَعَمِّدًا ، حَتَّى تَفُوتَهُ ، فَقَدْ أُحْبِطَ عَمَلُهُ (وصححه الشيخ الألباني رحمه الله في "صحيح الترغيب والترهيب) "Siapa yang meninggalkan shalat Ashar dengan sengaja hingga habis waktunya, maka amalnya akan gugur." (Dinyatakan shahih oleh Al-Albany rahimahullah dalam Shahih Ta

Perjalanan Rumah Tangga Atikah binti Zaid, Istri Para Syuhada’

Kali ini, kita akan mengupas profil shahabiyah yang memiliki kepribadian yang sangat agung. Beliau adalah Atikah binti Zaid yang sangat terkenal dengan kecantikan, kepandaian, tawadhu’, serta ketaatannya  kepada Allah. Atikah merupakan seorang wanita yang sangat cantik rupawan, seorang gadis yang berasal dari keluarga yang kaya raya. Atikah merupakan putri dari Zaid bin Amr, salah seorang yang menghina berhala-berhala kaum Quraisy pada zaman jahiliyah. Zaid tidak sempat bertemu dengan Rasulullah, tetapi hatinya telah menanti dan mencintai Rasul, hingga Rasulpun melihatnya di syurga. Saudara Atikah juga merupakan ahli syurga ia adalah Said bin Zaid, suami dari fathimah binti Khattab. Atikah telah mewarisi kefasihan, kemampuan bersyair, kelembutan perasaan, ketajaman hati, kesucian jiwa untuk beriman dari ayahnya. Maka tatkala Rasul menyuruh kepada Islam dia langsung menyambut seruan tersebut dan berbaiat kepada Rasul, serta beliau juga ikut serta dalam hijrah. Atikah meni