Langsung ke konten utama

Jangan Tergesa-Gesa Menuju Masjid

 Jangan Tergesa-Gesa Menuju Masjid
Anakpondok.com -  Jangan Tergesa-Gesa Menuju Masjid

Ketika kaum muslimin berjalan menuju masjid, tiba-tiba iqomat berkumandang. Apa yang terjadi selanjutnya ? Yang tampak mereka akan mempercepat langkah setengah lari. Cara ini tidak diperkenankan oleh islam :

عن أَبي هريرة رضي الله عنه  قَالَ : سَمِعْتُ رسول الله  صلى الله عليه وسلم يقول إِذَا أُقِيمَتِ الصَّلاَةُ ، فَلاَ تَأتُوهَا وَأنْتُمْ تَسْعَونَ ، وَأتُوهَا وَأنْتُمْ تَمْشُونَ ، وَعَلَيْكُمُ السَّكِينَةُ ، فَمَا أدْرَكْتُم فَصَلُّوا ، وَمَا فَاتكُمْ فَأَتِمُّوا متفقٌ عَلَيْهِ .

Dari Abu Huroiroh rodliyallohuanhu, berkata : Aku mendengar rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Bila iqomat dikumandangkan, janganlah kalian mendatanginya dengan berjalan terburu-buru. Datangilah dengan berjalan biasa. Bersikaplah tenang. Selama kalian mendapatkannya bersama imam di awal sholat maka tunaikan sholat itu. Apa yang luput dari kalian maka sempurnakanlah [muttafaq alaih]


Kenapa tidak boleh tergesa-gesa ? :

(1) Menghilangkan kekhusyuan

Dengan nafas yang masih terengah-engah  tentu tidak bisa menunaikan bacaan dengan baik karena sibuk mengatasi kondisi mendadak yag dirasakan

(2) Membuat kegaduhan

Tentu ini bisa kita saksikan. Mempercepat langkah, apalagi berlari akan menimbulkan suara gaduh dan itu menghilangkan ruh masjid yang harus diliputi ketenangan

(3) Menghilangkan kewibawaan

Kemuliaan seseorang bisa dilihat dari cara berjalan. Sikap tenang saat berjalan tentu nampak lebih elok untuk dilihat. Sebaliknya, kewibawaan seseorang akan turun, juga bisa ditentukan dari sikap ketergesaannya saat berjalan.

Imam Nawawi memberi tambahan lain dari keterangan di atas : 

إِذَا نَهَى عَنْ إِتْيَانهَا سَعْيًا فِي حَال الْإِقَامَة مَعَ خَوْفه فَوْت بَعْضهَا فَقَبْل الْإِقَامَة أَوْلَى
Ketika larangan berjalan terburu-buru ditujukan saat mendengar iqomat dikarenakan khawatir tertinggal sebagian rokaat bersama imam maka larangan itu lebih pantas diarahkan kepada orang yang mendatanginya sebelum berkumandang iqomah

Maroji’ :
Syarh Shohih Muslim, Imam Nawawi 2/378

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Cara Hidupmu, Begitulah Cara Matimu

Anakpondok.com - Bagaimana Cara Hidupmu, Begitulah Cara Matimu Bertaqwalah kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan sebenar-benarnya! Kalau untuk urusan dunia kita begitu bersemangat, berangkat pagi pulang petang, tapi untuk urusan ketaqwaan kepada-Nya terkadang kita masih lalai cenderung meremehkan. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kalian mati melainkan dalam keaadan muslim.” Bagaimana kita menyiapkan kematian yang akan mendatangi kita. Sudah menjadi sunnatullah bahwa setiap makhluk yang bernyawa pasti akan mati, hanya tidak ada di antara kita yang mengetahui kapan kematian itu akan datang. Banyak ayat di dalam al-Quran yang mengingatkan kepada kita. antara lain: QS al-Jumu’ah ayat 8 قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُ

Orang Yang Meninggalkan Shalat Ashar, Apakah Amalnya Akan Gugur?

Anakpondok.com - Orang Yang Meninggalkan Shalat Ashar, Apakah Amalnya Akan Gugur? Pertama: Terdapat ancaman keras terhadap orang yang meninggalkan shalat Ashar dengan sengaja hingga keluar waktu. Imam Bukhari telah meriwayatkan, no. 553, dari Buraiah bin Hushaib Al-Aslamy radhiallahu anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ تَرَكَ صَلَاةَ الْعَصْرِ ، فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُه "Siapa yang meninggalkan shalat Ashar, maka amalnya akan gugur." Sedangkan Imam Ahmad meriwayatkan dalam musnadnya, no. 26946, dari Abu Darda radhiallahu anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ تَرَكَ صَلَاةَ الْعَصْرِ مُتَعَمِّدًا ، حَتَّى تَفُوتَهُ ، فَقَدْ أُحْبِطَ عَمَلُهُ (وصححه الشيخ الألباني رحمه الله في "صحيح الترغيب والترهيب) "Siapa yang meninggalkan shalat Ashar dengan sengaja hingga habis waktunya, maka amalnya akan gugur." (Dinyatakan shahih oleh Al-Albany rahimahullah dalam Shahih Ta

Perjalanan Rumah Tangga Atikah binti Zaid, Istri Para Syuhada’

Kali ini, kita akan mengupas profil shahabiyah yang memiliki kepribadian yang sangat agung. Beliau adalah Atikah binti Zaid yang sangat terkenal dengan kecantikan, kepandaian, tawadhu’, serta ketaatannya  kepada Allah. Atikah merupakan seorang wanita yang sangat cantik rupawan, seorang gadis yang berasal dari keluarga yang kaya raya. Atikah merupakan putri dari Zaid bin Amr, salah seorang yang menghina berhala-berhala kaum Quraisy pada zaman jahiliyah. Zaid tidak sempat bertemu dengan Rasulullah, tetapi hatinya telah menanti dan mencintai Rasul, hingga Rasulpun melihatnya di syurga. Saudara Atikah juga merupakan ahli syurga ia adalah Said bin Zaid, suami dari fathimah binti Khattab. Atikah telah mewarisi kefasihan, kemampuan bersyair, kelembutan perasaan, ketajaman hati, kesucian jiwa untuk beriman dari ayahnya. Maka tatkala Rasul menyuruh kepada Islam dia langsung menyambut seruan tersebut dan berbaiat kepada Rasul, serta beliau juga ikut serta dalam hijrah. Atikah meni