Langsung ke konten utama

Shalihah dengan muhasabah

Shalihah dengan muhasabah
Anakpondok.com - Shalihah dengan muhasabah

Akhwati fillah...

Ribuan hari telah berlalu, milyunan amal telah tercipta, ada pahala serta dosa disetiap sudut amal dan perbuatan yang terlahir dari sikap dan perilaku. Kita yang mendapatkan gelar sebagai hamba, memiliki tugas mulia tuk beribadah serta tunduk dan patuh pada-Nya, menggelayut ridho dan hidayah dari sang Pencipta.

Dari setiap jejak hidup yang telah terlewati, ada fase yang terkadang terlupa, ada masa yang terbuang sia-sia, ada ruh yang terkadang terlena. Tak bisa dipungkiri jika bahtera kehidupan tak pernah luput dari alpa, namun setiap penghuni semesta harus pandai meminimalisirnya.
Ukhty muslimah....

Pernahkah kita mengangkat jemari, sembari mengingat sudah berapa banyak umur yang telah terlewati? Atau mungkin jemari sudah tak mampu menghitung bilangnya? Pernahkah kita berfikir, dari rentetan jemari yang mewakili jumlah umur ini, pahala atau dosakah yang telah banyak andil di persimpangan hidup ini?

Setiap hamba memang tak mampu merubah destinasi Ar-Rahman, namun setiap yang bernafas berhak beramal dengan mengharap Ridho serta pahala dari-Nya. Terkadang seorang hamba merasa dirinya menusia tershalih di alam raya, namun tidakkah kita curiga, bahwa Allah merahasiakan aib dan kesalahan kita dimata insan lainnya, sehingga kita senantiasa terlihat agung dihadapan manusia. pernahkah kita berfikir, jika suatu saat nanti Allah perlihatkan semua kasalahan serta dosa yang pernah terjamah di simpul kehidupan kita di hadapan mata seluruh makhluk yang ada di alam semesta?

Kini saatnya bermuhasabah, berdiam diri merenungkan setiap jengkal kesalahan  diprolog kehidupan yang telah terlewati, untuk tidak terulang dikemudian hari. Karena kelak ketika padang mahsyar dihamparkan di depan kornea setiap makhluk semesta, banyak dari mereka yang menyesal. Ya, mereka menyesali setiap inchi kehidupan yang terbuang sia-sia, mereka atau bahkan kita menangis sedu sedan mengingat kehidupan yang dibersamai dengan dosa tanpa pahala.

Allah Ta’ala berfirman:
وَ العَصْرِ  (1) إِنَّ الِإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَ عَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ وَ تَوَاصَوْا بِالحَقِّ وَ تَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)

“Demi masa. Sungguh manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” (QS. Al-Ashr: 1-3)

Melalui firman-Nya, Allah peringatkan kepada makhluk-Nya di seluruh jagad raya agar senantiasa menjaga setiap detik yang terlewat, karena tidak sedikit manusia yang melalaikan nikmat waktu berharga hingga akhirnya berujung bencana, hanya orang-orang yang beriman dan beramal shalih serta orang-orang yang saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaranlah yang bisa melepaskan diri dari kehidupan yang melenakan. Wallahu A’lam bish Shawab

Sumber: majalah An-Najma

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Cara Hidupmu, Begitulah Cara Matimu

Anakpondok.com - Bagaimana Cara Hidupmu, Begitulah Cara Matimu Bertaqwalah kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan sebenar-benarnya! Kalau untuk urusan dunia kita begitu bersemangat, berangkat pagi pulang petang, tapi untuk urusan ketaqwaan kepada-Nya terkadang kita masih lalai cenderung meremehkan. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kalian mati melainkan dalam keaadan muslim.” Bagaimana kita menyiapkan kematian yang akan mendatangi kita. Sudah menjadi sunnatullah bahwa setiap makhluk yang bernyawa pasti akan mati, hanya tidak ada di antara kita yang mengetahui kapan kematian itu akan datang. Banyak ayat di dalam al-Quran yang mengingatkan kepada kita. antara lain: QS al-Jumu’ah ayat 8 قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُ

Orang Yang Meninggalkan Shalat Ashar, Apakah Amalnya Akan Gugur?

Anakpondok.com - Orang Yang Meninggalkan Shalat Ashar, Apakah Amalnya Akan Gugur? Pertama: Terdapat ancaman keras terhadap orang yang meninggalkan shalat Ashar dengan sengaja hingga keluar waktu. Imam Bukhari telah meriwayatkan, no. 553, dari Buraiah bin Hushaib Al-Aslamy radhiallahu anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ تَرَكَ صَلَاةَ الْعَصْرِ ، فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُه "Siapa yang meninggalkan shalat Ashar, maka amalnya akan gugur." Sedangkan Imam Ahmad meriwayatkan dalam musnadnya, no. 26946, dari Abu Darda radhiallahu anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ تَرَكَ صَلَاةَ الْعَصْرِ مُتَعَمِّدًا ، حَتَّى تَفُوتَهُ ، فَقَدْ أُحْبِطَ عَمَلُهُ (وصححه الشيخ الألباني رحمه الله في "صحيح الترغيب والترهيب) "Siapa yang meninggalkan shalat Ashar dengan sengaja hingga habis waktunya, maka amalnya akan gugur." (Dinyatakan shahih oleh Al-Albany rahimahullah dalam Shahih Ta

Perjalanan Rumah Tangga Atikah binti Zaid, Istri Para Syuhada’

Kali ini, kita akan mengupas profil shahabiyah yang memiliki kepribadian yang sangat agung. Beliau adalah Atikah binti Zaid yang sangat terkenal dengan kecantikan, kepandaian, tawadhu’, serta ketaatannya  kepada Allah. Atikah merupakan seorang wanita yang sangat cantik rupawan, seorang gadis yang berasal dari keluarga yang kaya raya. Atikah merupakan putri dari Zaid bin Amr, salah seorang yang menghina berhala-berhala kaum Quraisy pada zaman jahiliyah. Zaid tidak sempat bertemu dengan Rasulullah, tetapi hatinya telah menanti dan mencintai Rasul, hingga Rasulpun melihatnya di syurga. Saudara Atikah juga merupakan ahli syurga ia adalah Said bin Zaid, suami dari fathimah binti Khattab. Atikah telah mewarisi kefasihan, kemampuan bersyair, kelembutan perasaan, ketajaman hati, kesucian jiwa untuk beriman dari ayahnya. Maka tatkala Rasul menyuruh kepada Islam dia langsung menyambut seruan tersebut dan berbaiat kepada Rasul, serta beliau juga ikut serta dalam hijrah. Atikah meni