Langsung ke konten utama

Keutamaan Dakwah

keutamaan dakwah
Keutamaan dakwah

SERI KAJIAN SHAHIH FADHILAH AMAL14

Allah ta'ala berfirman

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (QS. Fushilat: 33)

Tiada satu orang pun yang perkataannya lebih baik dibanding orang yang mendakwahkan tauhid dan ibadah kepada Allah semata. Ia pun beramal shaleh sembari berkata, "Aku termasuk muslimin yang melaksanakan perintah dan syariat Allah."

Ayat tersebut mengandung motifasi untuk berdakwah dan keutamaan ulama yang menyeru kepada-Nya berdasarkan bashiroh (keterangan) yang datang dari Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam.

Allah ta'ala berfirman

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali- Imran: 104)

Hendaklah diantara kamu wahai orang-orang yang beriman suatu kelompok yang menyeru kepada kebikan dan memerintahkan kepada yang makruf. Makruf yang dimaksud adalah semua perkara kebaikan menurut syariat dan akal. Sedangkan, yang dimaksud mungkar adalah semua perkara keburukan menurut syariat dan akal. Mereka itulah orang-orang yang beruntung mendapatkan syurga.

Hadis

Shalal bin Saad radhiallahu 'anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda kepada Ali Radhiallahu 'anhu pada perang khaibar, "Pelan-pelanlah hingga engkau sampai di daerah mereka, kemudian, ajaklah mereka masuk islam dan beritahukan kewajiban mereka yang termasuk hak Allah. Demi Allah! Bila Allah memberi petunjuk kepada seseorang lantaran kamu maka itu lebih baik bagimu dari pada mendapatkan unta merah." (HR. Bukhari no 2924 dan Muslim no 2406)

Hadis

Abu Hurairah radhiallahu 'anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: "Barang siapa menyeru kepada petunjuk maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya. Hal itu tidak meburangi pahala mereka sedikit pun. Barang siapa menyeru kapada kesesatan maka baginya dosa orang yang mengikutinya. Hal itu tidak mengurangi dosa mereka sedikit pun." (HR. Muslim no 2674)

KEUTAMAAN DAKWAH

💧Tiada yang lebih baik perkataannya dibanding orang yang mengajak kepada agama Allah.

💧Orang yang mengajak dan memerintahkan kepada kebaikan mendapat predikat orang yang beruntung

💧 Jika Allah memberi petunjuk kepada seseorang lantaran dakwah seseorang maka lebih baik dari pada ia mendapat unta merah.

💧 Mendapat pahala seperti pahala orang yang mengikutinya.

(SHAHIH FADHILAH AMAL, Syaikh Ali bin Nayif Asy-Syuhud. Hal 65-66. Aqwam)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Cara Hidupmu, Begitulah Cara Matimu

Anakpondok.com - Bagaimana Cara Hidupmu, Begitulah Cara Matimu Bertaqwalah kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan sebenar-benarnya! Kalau untuk urusan dunia kita begitu bersemangat, berangkat pagi pulang petang, tapi untuk urusan ketaqwaan kepada-Nya terkadang kita masih lalai cenderung meremehkan. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kalian mati melainkan dalam keaadan muslim.” Bagaimana kita menyiapkan kematian yang akan mendatangi kita. Sudah menjadi sunnatullah bahwa setiap makhluk yang bernyawa pasti akan mati, hanya tidak ada di antara kita yang mengetahui kapan kematian itu akan datang. Banyak ayat di dalam al-Quran yang mengingatkan kepada kita. antara lain: QS al-Jumu’ah ayat 8 قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُ

Orang Yang Meninggalkan Shalat Ashar, Apakah Amalnya Akan Gugur?

Anakpondok.com - Orang Yang Meninggalkan Shalat Ashar, Apakah Amalnya Akan Gugur? Pertama: Terdapat ancaman keras terhadap orang yang meninggalkan shalat Ashar dengan sengaja hingga keluar waktu. Imam Bukhari telah meriwayatkan, no. 553, dari Buraiah bin Hushaib Al-Aslamy radhiallahu anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ تَرَكَ صَلَاةَ الْعَصْرِ ، فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُه "Siapa yang meninggalkan shalat Ashar, maka amalnya akan gugur." Sedangkan Imam Ahmad meriwayatkan dalam musnadnya, no. 26946, dari Abu Darda radhiallahu anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ تَرَكَ صَلَاةَ الْعَصْرِ مُتَعَمِّدًا ، حَتَّى تَفُوتَهُ ، فَقَدْ أُحْبِطَ عَمَلُهُ (وصححه الشيخ الألباني رحمه الله في "صحيح الترغيب والترهيب) "Siapa yang meninggalkan shalat Ashar dengan sengaja hingga habis waktunya, maka amalnya akan gugur." (Dinyatakan shahih oleh Al-Albany rahimahullah dalam Shahih Ta

Perjalanan Rumah Tangga Atikah binti Zaid, Istri Para Syuhada’

Kali ini, kita akan mengupas profil shahabiyah yang memiliki kepribadian yang sangat agung. Beliau adalah Atikah binti Zaid yang sangat terkenal dengan kecantikan, kepandaian, tawadhu’, serta ketaatannya  kepada Allah. Atikah merupakan seorang wanita yang sangat cantik rupawan, seorang gadis yang berasal dari keluarga yang kaya raya. Atikah merupakan putri dari Zaid bin Amr, salah seorang yang menghina berhala-berhala kaum Quraisy pada zaman jahiliyah. Zaid tidak sempat bertemu dengan Rasulullah, tetapi hatinya telah menanti dan mencintai Rasul, hingga Rasulpun melihatnya di syurga. Saudara Atikah juga merupakan ahli syurga ia adalah Said bin Zaid, suami dari fathimah binti Khattab. Atikah telah mewarisi kefasihan, kemampuan bersyair, kelembutan perasaan, ketajaman hati, kesucian jiwa untuk beriman dari ayahnya. Maka tatkala Rasul menyuruh kepada Islam dia langsung menyambut seruan tersebut dan berbaiat kepada Rasul, serta beliau juga ikut serta dalam hijrah. Atikah meni